Stay updated! Baca berita-berita terbaru dari kami di sini, ya!
KOMINFO, Sidoarjo - Pemerintah Kabupaten Situbondo melalui Dinas Komunikasi dan Informatika berkunjung ke Kabupaten Sidoarjo dalam rangka belajar mengembangkan Command Center dan Data Center dan pengembangan Smart City untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Situbondo. Sebanyak 30 orang yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kab Situbondo, Dadang Aries Bintaro setiba di kantor Pemkab Sidoarjo langsung diarahkan Y. Siswojo Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kab Sidoarjo menuju Command Center Sidoarjo yang berada satu komplek dengan pendopo Delta Wibawa, Jum'at, (4/1/2019). Situbondo juga belajar tentang tata kelola E- government, menurut Dadang, ia memilih Sidoarjo sebagai tempat belajar karena perkembangan Smart city sudah berjalan. “Dinas Kominfo Sidoarjo baru berdiri tahun 2017, pengembangan Smart city begitu cepat, selain sudah memiliki command center dan data center pengelolaan e government juga sudah berjalan “,urai Dadang. Dadang mengaku, Kabupaten Situbondo saat ini masih dalam proses pengembangan Smart city. Menurutnya, pengembangan Smart City, pengembangan command center dan data center serta tata e - government tujuannya agar pelayanan pemerintah Situbondo kepada masyarakat lebih optimal, melalui pemanfaatan jaringan internet komunikasi pemerintah dengan masyarakat bisa dilakukan dengan cepat dan efektif. Kepala Dinas Kominfo Sidoarjo, Y. Siswojo mengungkapkan, yang pertama harus dilakukan adalah komitmen Kepala daerah atau Bupati menjadi sangat penting dalam mewujudkan pengembangan Smart city. Setelah dilakukan komitmen oleh Bupati, kemudian berpikir membangun infrastruktur, seperti pembangunan command center, data center dan pembangunan jaringan fiber optik. Setelah semua infrastruktur sudah terbangun, langkah selanjutnya menyiapkan website sebagai wadah tata kelola e-government. “Saat ini, Sidoarjo sudah membangun jaringan fiber optik sepanjang 37 km, yang terhubung sepanjang jalan protokol mulai dari jalan raya Porong hingga raya Alpha, tahun ini target pembangunan jaringan fiber optik sepanjang 70 km meliputi Sidoarjo wilayah barat perbatasan dengan kabupaten Mojokerto hingga bundaran waru perbatasan dengan Surabaya. Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sekarang ini sudah terkoneksi jaringan FO termasuk 4 dari 18 kecamatan sudah terkoneksi dan di beberapa tempat publik seperti Alun-alun, GOR dan jalan protokol sudah dipasang CCTV “, ujar Siswojo yang sebelumnya pernah menjabat Kabag Humas dan Protokol dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup. Tata kelola e-government, Sidoarjo sudah memiliki website portalsidoarjo, Siswojo mengatakan portal Sidoarjo sebagai wadah inovasi yang dikembangkan oleh OPD, baik inovasi yang berkaitan dengan pelayanan publik maupun inovasi yang berhubungan dengan e-government. Untuk mengamankan data, jaringan internet agar tidak mengalami gangguan dan tersimpan dengan baik, pembangunan infrastruktur data center harus dilakukan diawal. Usai berkunjung ke Command Center, Dadang beserta rombongan diajak melihat langsung ruangan data center yang berlokasi tidak jauh dari Command Center. (ir/kominfo).
Jumat, 04 Januari 2019 243KOMINFO, Sidoarjo - Berbagai capaian program kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Sidoarjo di paparkan Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah SH,M.Hum dihadapan puluhan wartawan yang bertugas di Kabupaten Sidoarjo. Ia jelaskan apa saja program pembangunan yang telah dilakukan masing-masing OPD itu pada kegiatan Jumpa Pers Akhir Tahun 2018 yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sidoarjo di Pendopo Delta Wibawa, Kamis, (27/12). Kegiatan tersebut juga dihadiri seluruh OPD Kabupaten Sidoarjo. Bupati Sidoarjo mengatakan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah melaksanakan berbagai pembangunan. Namun ia sadari masih ada beberapa pembangunan infrastruktur yang masih dalam proses pembangunan. Seperti halnya proyek pembangunan yang ditangani Dinas PUPR Sidoarjo. Namun rata- rata proses pembangunannya telah rampung 85 – 90 persen. Hal tersebut diketahuinya langsung saat Inspeksi Mendadak/Sidak yang dilakukannya beberapa waktu yang lalu. Sementara itu pembangunan yang masih dalam proses pengerjaannya antara lain pembangunan rumah dinas Kapolresta dan Wakapolresta Sidoarjo, proyek peningkatan Jalan Raden Patah, Sentra PKL di Jalan Gajah Mada, renovasi sekolah SDN Sidokare, pembangunan jalan beton di Lingkar Timur dan Raya Kludan Tanggulangin, serta pengembangan Puskesmas Krembung. Selain itu dalam sidak yang dilakukannya menggunakan motor saat itu, bupati Sidoarjo juga melihat proyek renovasi SDN 2 Barengkrajan Krian dan pembangunan RPH Krian. "Saya berharap proyek tersebut bisa selesai akhir tahun ini, kalau perlu dikerjakan lembur, namun demikian tidak mengurangi kualitas bangunannya,"ujarnya. Bupati dua periode itu juga sampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah berkomitmen untuk melakukan upaya peningkatan kualitas pelayanan publik di semua sektor. Peningkatan pelayanan publik tersebut melalui inovasi-inovasi pelayanan publik. Hal tersebut sesuai dengan RPJMD Kabupaten Sidoarjo tahun 2016-2021 yang menyebutkan bahwa setiap perangkat daerah diwajibkan memiliki minimal satu inovasi pelayanan publik. Ia sebutkan sampai bulan November 2018, Kabupaten Sidoarjo telah memiliki 73 inovasi pelayanan publik. Pemkab Sidoarjo juga membuat Mal Pelayanan Publik (MPP). Hal tersebut seiring dengan penandatanganan komitmen penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik oleh bupati Sidoarjo di hadapan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) R.I bersama 14 Kabupaten/Kota terpilih se-Indonesia pada tanggal 7 Februari 2018 di Kantor Kementerian PAN-RB R.I. Pada tanggal 14 Desember 2018 lalu, telah dilaksanakan penandatangan kesepakatan bersama antara dirinya dengan para peserta Mal Pelayanan Publik dari unsur instansi vertical, Pemerintah Provinsi, BUMN, BUMD. Sampai saat ini ada 23 instansi yang tergabung dalam Mal Pelayanan Publik. Jenis pelayanannya mencapai 168 layanan. “Launching MPP ini direncanakan pada tanggal 31 Januari 2019 bertepatan dengan Hari Jadi ke-160 Kabupaten Sidoarjo”ujarnya. Sementara itu program penanggulangan bencana oleh BPBD Kabupaten Sidoarjo dilakukan dengan menjalin sinergi berbagai elemen masyarakat dan dunia usaha. Salah satunya dengan membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana). Selain itu dibentuk forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB) di desa dan Pos Pemadam Kebakaran. Hal tersebut sebagai upaya untuk memperkecil dampak bencana dan kebakaran. “Sampai saat ini ada 7 Desa Tangguh Bencana yang telah terbentuk di kawasan rawan bencana yang ada di wilayah Sidoarjo,”ucap bupati Sidoarjo. Dalam kesempatan itu ia juga menyinggung normalisasi afoer Buntung bagian hilir yang dilakukan Dinas PUPR Sidoarjo di Desa Tambakrejo. Ia katakan normalisasi yang dilakukan sejauh 2,5 km kearah Timur. Normalisasi dilakukan untuk meningkatkan kapasitas tampungan sungai dan untuk menarik debit banjir di hulu. Namun normalisasi afoer Buntung di sekitar Desa Bungurasih, Desa Janti sampai Brebek terkendala bangunan yang melanggar sempadan sungai. “Hal ini diperlukan peran serta masyarakat untuk ikut menjaga fungsi saluran dengan tidak mendirikan bangunan di sempadan saluran sungai,”ujarnya. Dalam kesempatan itu juga disampaikan tolak ukur keberhasilan peningkatan akuntabilitas kinerja Pemkab Sidoarjo tercermin dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang dikeluarkan oleh Kementerian PAN-RB R.I. Hasilnya, Implementasi SAKIP Pemkab Sidoarjo mendapatkan nilai BB dari Kementerian PAN-RB R.I. Hal tersebut berkat dukungan kinerja dari seluruh OPD yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Dari hasil evaluasi SAKIP tersebut menunjukkan bahwa ada 7 OPD yang mendapat nilai A. Diantaranya RSUD, BKD, Dinas Kesehatan, Badan Pelayanan Pajak Daerah, Bappeda, Dinas Penanaman Modal dan PTSP, dan Inspektorat. Sedangkan 22 OPD yang lain mendapatkan nilai BB. Selain itu juga ada 18 OPD yang mendapatkan nilai B. “Dari data tersebut menunjukkan implementasi SAKIP Kabupaten Sidoarjo dalam kategori baik dan sebagian besar dalam range nilai BB,”ucapnya. Diakhir sambutannya Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah mengatakan bahwa Kabupaten Sidoarjo telah banyak mendapatkan penghargaan atas hasil kinerja pembangunan tahun ini. Baik penghargaan tingkat provinsi maupun tingkat nasional. Ada 9 penghargaan tingkat provinsi dan 21 penghargaan tingkat nasional yang berhasil di raih tahun ini. Ia sendiri menyadari kegiatan pembangunan di Kabupaten Sidoarjo berjalan dinamis dan telah mencapai keberhasilan. Walaupun ia katakan masih ada kekurangan dan hambatan. Namun menurutnya hal tersebut menjadi semangat bagi Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk meraih prestasi dan berinovasi lebih baik bagi pelayanan publik dan pembangunan daerah. Hal tersebut tidak lain demi mewujudkan Sidoarjo yang Inovatif, Sejahtera, Mandiri dan Berkelanjutan “Untuk itu, kepada para kepala OPD dan rekan-rekan pers, saya ucapkan terima kasih. Saya beri kesempatan bagi rekan- rekan pers untuk mengutarakan pendapat guna memajukan Kabupaten Sidoarjo lebih baik lagi, sesuai visi misi kami,”tutupnya. Dalam kesempatan tersebut bupati Sidoarjo memberikan kesempatan berdialog dengan para wartawan yang hadir. Unek-unek para insan pers dapat disampaikannya langsung kepadanya. (sigit/Kominfo)
Jumat, 28 Desember 2018 81KOMINFO, Sidoarjo - Puncak HUT ke 19 Dharma Wanita Persatuan/DWP tahun 2018 di isi dengan seminar Gerakan Masyarakat Hidup Sehat/Germas oleh DWP Kabupaten Sidoarjo. Seminar yang mengusung tema "Cegah dan Tanggulangi Stunting bersama DWP" tersebut diselenggarakan di pendopo Delta Wibawa, kemarin, Rabu, (12/12).Sekitar 200 orang ibu-ibu anggota DWP yang berada di seluruh Organisasi Perangkat Daerah/OPD di Sidoarjo diundang pada kegiatan tersebut. Ketua DWP Kabupaten Sidoarjo Hj. Endang Ahmad Zaini hadir membuka kegiatan. Tampak Penasehat DWP Kabupaten Sidoarjo Hj. Anik Saiful Ilah serta Hj. Ida Nur Ahmad Syaifuddin hadir pada kesempatan tersebut. Ketua DWP Kabupaten Sidoarjo Hj. Endang Ahmad Zaini yang membacakan sambutan Ketua Umum DWP mengatakan pada usianya yang ke 19 tahun ini, DWP telah menjadi organisasi perempuan yang besar. Namun diakuinya perkembangan organisasi DWP belum sesuai dengan harapan. Ia ungkapkan bahwa masih banyak hal-hal yang perlu ditingkatkan. Oleh karenanya sebagai organisasi kemasyarakan yang menghimpun dan membina istri Aparatur Sipil Negara/ASN, DWP dituntut meningkatkan kinerjanya. Hal tersebut demi terwujudnya tujuan organisasi DWP sebagai Center of Excellence. Hj. Endang Ahmad Zaini berharap keberadaan DWP menjadi salah satu unsur yang dapat mempercepat terwujudnya kesetaraan gender. Hal itu dapat diwujudkan dengan mengambil peran strategis dalam konstelasi pembangunan nasional. Ia yakin dan optimis dengan bertambahnya usia, anggota DWP mampu bersaing secara terbuka dan mampu berkiprah aktif memberikan kontribusi pemikiran, gagasan serta pandangan terhadap pembangunan nasional. "Saya mengajak para pengurus dan anggota Dharma Wanita Persatuan di seluruh tanah air untuk bersama-sama selalu berupaya meningkatkan kualitas kita sebagai anggota istri ASN agar mampu bekerja secara profesional dalam menjalankan program kerja secara terintegrasi,"ajak Ketua Umum DWP Ny. Wien Ritola Tasmaya diakhir sambutan tertulisnya. Sementara itu Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo dr. Zubaidah selaku pemateri seminar mengatakan Germas telah diatur dalam Inpres nomer 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Ada tiga upaya yang dilakukan dalam mewujudkan Germas. Pertama adalah makan buah dan sayur. Yang kedua aktifitas fisik. Dan yang ketiga adalah cek kesehatan secara rutin. Terkait dengan stunting, ia katakan stunting menjadi isu nasional. Ada 4 juta anak Indonesia yang mengalami stunting atau kerdil. Kabupaten Sidoarjo bukan bagian dari isu tersebut. Meski begitu Kabupaten Sidoarjo tetap waspada. Jangan sampai stunting terjadi di kota delta. "Alhamdulillah Kabupaten Sidoarjo tidak termasuk intervensi, jadi di Jawa Timur itu ada 11 kabupaten yang diintervensi, Kabupaten Sidoarjo tidak,"ujarnya. Penyebab stunting bukan hanya kurang gizi pada anak. Banyak faktor penyebab anak mengalami stunting. Diantaranya kebiasaan makan dan peyapih an, bayi terlahir dengan kategori Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) maupun gizi rendah pada ibu hamil. Ia katakan terdapat akar permasalahan penyebab daerah terdapat stunting. Yakni kemiskinan, ketahanan pangan, gizi maupun pendidikan. dr. Zubaidah melanjutkan bahwa pemerintah memiliki kerangka konsep penurunan stunting melalui berbagai programnya. Selain melalui program perbaikan gizi masyarakat juga melalui Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat (PKGBM). Selain itu ada Program Generasi Sehat Cerdas (GSC) dan program PAUD- Generasi Cerdas Desa (GCD). Seluruh program tersebut untuk menekan angka stunting yang terjadi pada suatu daeah. (sigit/Kominfo)
Kamis, 13 Desember 2018 188Penerimaan Kunker DPRD Badung, Bali ke Kabupaten Sidoarjo sharing mengenai pengolahan dan pengelolaan sampah di Kabupaten Sidoarjo. Tamu diterima di Gedung COC Sidoarjo oleh Dinas Kominfo dan DLHK Sidoarjo pada Rabu (12/12).
Rabu, 12 Desember 2018 166KOMINFO, Sidoarjo - Dalam rangka keterbukaan informasi publik serta penyebarluasan informasi untuk mendukung program pemerintah dan pembangunan di kabupaten sidoarjo. Dinas komunikasi dan informatika menyajikan data statistik sektoral melalui aplikasi dataku. Kegiatan sosialisasi dengan tema “Ekspose Data Statistik Pemkab Sidoarjo” dibuka oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Kissowo Sidi, dihadiri Kepala BPS Sidoarjo Patris Sayugo dan Kabid Pengelola Data dan Statistik Kominfo Jatim Rudy Prasetya, kegiatan tersebut menghadirkan seluruh jajaran OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemkab Sidoarjo dan organisasi kemasyarakatan, Rabu, (5/12) di Lantai 2 Ruang Delta Karya Kantor Setda Sidoarjo. Aplikasi dataku ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan database dan informasi yang lengkap dan handal dengan memanfaatkan teknologi informasi. Dirintis dalam suatu sistim berbasis website dan data akan disajikan menggunakan prinsip open data (data terbuka). Kissowo Sidi mengajak jajaran OPD untuk sinergi dan koordinasi agar menghasilkan data statistik yang sinkron dengan data BPS. “Mari kita tingkatkan kualitas dan ragam data pada masing-masing penyelenggara OPD, instansi, lembaga dan perusahaan untuk mewujudkan tersedianya data statistik guna mendukung pembangunan di kabupaten sidoarjo”, ujar Kissowo Sidi mewakili Bupati Sidoarjo. “Aplikasi dataku dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dalam memperoleh/ mengakses data pemerintah yang akurat baik bagi instansi pemerintah maupun masyarakat luas”, pungkas Kissowo Sidi. Isi dari aplikasi dataku merupakan data sektoral dari seluruh OPD yang ada di kabupaten Sidoarjo, data hasil kerjasama dengan BPS (Badan Pusat Statistik) dan data data statistik yang diterbitkan oleh badan pusat statistik kabupaten Sidoarjo. Aplikasi dataku dapat di unduh melalui website alamat www.dataku.sidoarjokab.go.id. “Penyediaan data yang memadai akan mendukung terselenggaranya pemerintahan yang baik, untuk itu diperlukan koordinasi dan kerjasama yang baik dengan seluruh OPD sebagai produsen data dengan dinas komunikasi dan informatika sebagai walidata yang akan mengumpulkan dan menyajikan data statistik secara terbuka kepada publik”, kata Y. Siswojo Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kab Sidoarjo. Siswojo melanjutkan, “melalui ekspose data statistik ini diharapkan agar data statistik terutama data dari BPS senantiasa sinkron dengan data pemerintah daerah, karena data BPS erat hubungannya dengan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan daerah”, ujarnya. (ir/kominfo).
Kamis, 06 Desember 2018 231KOMINFO, Sidoarjo – Riset Dan Praktek Program Studi Administrasi publik Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang yang dikemas dalam semiloka dilaksanakan hari ini Rabu (5/12) di Pendopo Delta Wibawa Kabupaten Sidoarjo, yang dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo, Drs. H. Achmad Zaini, MM. Ketua Prodi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang, Nuraida, S.IP, M.Si melaporkan bahwa Kabupaten Sidoarjo memiliki inovasi pelayanan publik yang sangat baik hingga banyak mendapatkan penghargaan, atas dasar inilah, kami memilih Lokus Riset dan praktek pelayanan publik di Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan riset ini, dengan mengambil tema”Membangun Sektor Publik Inovatif”, diharapkan mampu mendidik dan menjembatani mahasiswa sebagai bentuk latihan dalam kegiatan skripsi mendatang. Dari kegiatan ini, nantinya dari hasil pemotretan mahasiswa dan dosen yang mengikuti kegiatan ini bisa disandingkan dengan kebijakan – kebijakan pemerintahan daerah yang ada di kami. “Kegiatan ini diikuti oleh panitia dari dosen dan staf yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 16 orang, dengan total mahasiswa yang mengikuti sebanyak 154 orang, yang terbagi dalam 4 kelompok,” Jelas Nuraida. Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang Dr. H. Iwan H. Kusnadi, S.Sos, M.Si, memberikan apresiasi yang baik dan mengucapkan terima kasih Karena disambut dengan baik di Pemkab Sidoarjo. Kegiatan Riset ini merupakan kegiatan akademik yang diselenggarakan rutin setiap tahun. “Kegiatan ini memang harus ditangkap dengan cerdas dan tangkas oleh kita khususnya mahasiswa, hasilnya nanti akan kita exsplor untuk melakukan collecting data dengan Dinas terkait sudah tentu harus dimanfaatkan sebaik mungkin dan semaksimal mungkin,” ungkap Iwan. Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo Drs. H. Achmad Zaini, MM, dalam sambutannya menjelaskan bahwa penerapan E-government menjadi salah satu wujud dari Program Smart City yang menjadi prioritas di Kabupaten Sidoarjo dalam meningkatkan efektifitas pelayanan publik. Dan Wujud inovasi E-Government di Kabupaten Sidoarjo diantaranya Sistem Pelayanan Perijinan Terpadu (SIPPADU) milik Dinas Perijinan dan Penanaman Modan dan PTSP SIPPADU masuk dalam TOP 33 Pelayanan Publik Nasional tahun 2014 oleh Kementerian PAN - RB, Berkas Mlaku Dewe (BMW Inovasi Kecamatan Sukodono, Sistem Informasi Antrian Puskesmas Tarik (SIAP Tarik), Program Simanis dari RSUD Sidoarjo, juga Program SIMPEG dan SIPEKAT dari BKD Sidoarjo yang telah diakui oleh Kementerian PAN - RB dan masuk dalam TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik Nasional tahun 2017. “Bupati Sidoarjo melalui RPJMD Kabupaten Sidoarjo menggelorakan semangat satu OPD satu Inovasi,” jelas Zaini. Diakhir kegiatan para mahasiswa yang terbagi dalam kelompok – kelompok melakukan studi lapangan langsung ke lokus masing – masing diantaranya ke dinas Perijinan dan Penanaman modan dan PTSP, dank e Kecamatan Sukodono. (kominfo/eny)
Kamis, 06 Desember 2018 131.
Copyright ©2024. All Rights Reserved. — Dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sidoarjo